Cara Mudah Deteksi Dini Kanker Payudara


KANKER payudara di Indonesia saat ini adalah yang terbanyak dari seluruh jenis kanker yang menyerang kaum hawa. Estimasinya sekitar 4,3 dari setiap 100 penduduk.

Berdasarkan data Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) pada 2007, kanker payudara menempati urutan pertama pada pasien rawat inap di seluruh Indonesia (16,85%) disusul kanker leher rahim (11,78%).

American Cancer Society(ACS) memberikan petunjuk sebagai deteksi dini padakanker payudara, diantaranya adalah pemeriksaan payudara sendiri (Sadari) yang dilakukan setiap bulannya. Di Negara-negaramaju kesadaran masyarakat untuk melakukan Sadari cukup tinggi sehingga kasus baru telah dapat diketahui sejak dini, sementara di Indonesia pengetahuan dan kesadaran mengenai hal ini masih minim. 

Sadari dilakukan secara rutin minimal sekali dalam sebulan dan dianjurkan bagi para wanita dengan usia reproduksi. Sebaiknya Sadari dilakukan 3 hari setelah menstruasi atau 7-10 hari dari menstruasi karena pada saat itu pengaruh hormon ovarium sudah hilang sehingga konsistensi payudara tidak lagi keras seperti menjelang menstruasi sehingga dapat memudahkan perabaan. Pemeriksaan ini mudah dan dapat dilakukan di rumah, cukup dalam waktu beberapa menit.

Sadaridilakukan dengan :

Melihat perubahan payudara dengan berdiri.

  1. Berdiri di depan cermin dan perhatikan payudara simetris atau tidak, putting susu, dan kulit payudara ada perubahan atau tidak. Dengan posisi berdiri tegak dan kedua lengan lurus ke bawah disamping badan.
  2. Periksa payudara dengan tangan diangkat di atas kepala. Dengan maksud untuk melihat adanya retraksi kulit, pembengkakan, atau kemerahan di bagian payudara.(9,16)
  3. Berdiri tegak di depan cermin dengan tangan disamping kanan dan kiri badan. Miringkan badan ke kiri dan kanan untuk melihat perubahan pada payudara.(9,16)
  4. Berdiri tegak dengan tangan menekan pinggul untuk meneganggkan otot di daerah aksila.

 

Melihat perubahan bentuk payudara dengan berbaring

  1. Persiapan. Dimulai dari payudara kanan. Berbaringlah menghadap ke kiri dengan membengkokkan kedua lutut. Letakkan bantal di bawah bahu sebelah kanan untuk menaikan bagian yang akan diperiksa. Kemudian letakkan tangan kanan di bawah kepala. Gunakan telapak jari–jari tangan kiri untuk memeriksa sembarang benjolan.
  2. Pemeriksaan Payudara dengan Vertical Strip. Memeriksa seluruh bagian payudara dengan cara vertical, dari tulang selangka di bagian atas ke bra-line di bagian bawah, dan garis tengah antara kedua payudara ke garis tengah bagian ketiak. Gunakan tangan kiri untuk mengawali pijatan pada ketiak. Kemudian putar dan tekan kuat untuk merasakan benjolan. Gerakkan tangan perlahan ke bawah bra-line bergerak kurang lebih 2 cm ke kiri dan terus ke arah atas menuju tulang selangka dengan memutar dan menekan. Bergeraklah ke atas dan ke bawah mengikuti pijatan dan meliputi seluruh bagian yang ditunjuk.
  3. Pemeriksaan payudara dengan cara memutar. Berawal dari bagian atas payudara. Buat putaran yang besar, bergeraklah dari bagian tepi payudara hingga puting susu. Lakukan sebanyak 2 Kali.
  4. Pemeriksaan Cairan di Puting Susu. Menggunakan kedua tangan kemudian tekan payudara untuk melihat ada tidaknya cairan abnormal yang keluar dari puting susu
  5. Memeriksa Ketiak. Letakkan tangan ke samping dan raba ketiak untuk mengetahui ada tidaknya benjolan yang abnormal.

 

* Nadya Anggun Mowlina, Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti (dibawah bimbingan dr.Reza Aditya Digambiro, M.Kes, M.Ked (PA), Sp..PA).

 



Read More : Cara Mudah Deteksi Dini Kanker Payudara.



0 komentar:

Posting Komentar